1. Enggak cantik?
2. Enggak pintar?
3. Enggak kaya?
4. Enggak punya banyak teman?
Tahu nggak, kalau perasaan-perasaan minder seperti itu hanya akan jadi penyakit!
Kalau dibiarkan, bisa merusak jiwa bahkan mematikan....gawat kan?
Maka, sebelum itu terjadi, ayo cepat kita perbaiki pertahanan diri sendiri!
Beberapa kiat membangun rasa percaya diri:
1. Hargailah dirimu dengan wajar.
Miliki konsep yang benar mengenai dirimu. Bukan hanya orang lain yang penting, tapi kamu
juga penting. Yakinlah bahwa kamu lahir ke dunia dengan potensi untuk meraih yang terbaik.
2. Ubahlah apa yang bisa kamu ubah, tapi terimalah apa yang tidak bisa diubah.
Rasa percaya dirimu akan terkikis kalau kamu terus memaksa perubahan atas apa yang tidak
bisa diubah.
3. Belajar bertanggung jawab terhadap perilaku.
Jangan mudah menyalahkan orang lain. Bertanggung jawab terhadap apa pun yang dilakukan. Katakan benar bila itu memang benar dan katakan dengan benar meskipun hal itu suatu kesalahan, maka semua itu akan benar.
4. Bersikap positif terhadap kehidupan.
Ibaratnya hidup ini seperti air yang jernih, dan ia akan berubah warna tergantung warna apa yang kamu tuangkan ke dalamnya. Hidup ini ringan kalau kamu menganggapnya tidak berat. Persoalan-persoalan kehidupan adalah senda gurau belaka, jangan dianggap sebagai racun yang merusak dan melumpuhkan. Hidup ini bisa tampak indah sejauh mata tidak terfokus pada awan yang kelabu.
5. Bacalah potensi diri.
Dengan keterbukaan potensi diri yang baik maka akan tumbuh kepercayaan diri.
6. Berani mengambil risiko.
To hope is to risk pain. To try is to risk failure. But risk must be taken, because the greatest hazard in life is to risk nothing ( Leo FB). Seperti ungkapan Roosevelt : “The only thing we have to fear is fear it self”. Jangan jadi penakut !!!
7. Bersikaplah realistis.
Hidup harus dijalani dengan apa adanya sesuai kemampuan diri jangan terlalu ingin melebihi
orang lain dengan cara yang tidak baik. Jalani dengan doa dan usaha maka akan memperoleh yang terbaik.
8. Jadikan keresahan sebagai kawan.
Banyak peristiwa atau saat-saat dalam hidup yang membuat cemas / gelisah yang dapat
menimbulkan krisis kepercayaan diri. Ingatlah rasa cemas dan gelisah adalah “kawan” yaitu
desakan untuk beradaptasi dan berubah. Gunakan energi, kecerdasan, kewaspadaan daripada membuangnya hanya untuk kecemasan yang berlebihan. Lebih baik hadapi tantangan secara tegas dan berkesinambungan.
9. Tingkatkan iman kepada Tuhan Yang Maha kuasa.
Rasa percaya diri yang kokoh harus dibangun di atas fondasi yang kuat yaitu keimanan. Dan
belajar bersyukur dalam segala keadaan. Hati yang penuh dengan ucapan syukur akan
membuat hidup lebih ringan, pikiran lebih jernih dan perasaan lebih nyaman sehingga
mengendalikan perasaan bukan lagi beban yang berat.
1. Hargailah dirimu dengan wajar.
Miliki konsep yang benar mengenai dirimu. Bukan hanya orang lain yang penting, tapi kamu
juga penting. Yakinlah bahwa kamu lahir ke dunia dengan potensi untuk meraih yang terbaik.
2. Ubahlah apa yang bisa kamu ubah, tapi terimalah apa yang tidak bisa diubah.
Rasa percaya dirimu akan terkikis kalau kamu terus memaksa perubahan atas apa yang tidak
bisa diubah.
3. Belajar bertanggung jawab terhadap perilaku.
Jangan mudah menyalahkan orang lain. Bertanggung jawab terhadap apa pun yang dilakukan. Katakan benar bila itu memang benar dan katakan dengan benar meskipun hal itu suatu kesalahan, maka semua itu akan benar.
4. Bersikap positif terhadap kehidupan.
Ibaratnya hidup ini seperti air yang jernih, dan ia akan berubah warna tergantung warna apa yang kamu tuangkan ke dalamnya. Hidup ini ringan kalau kamu menganggapnya tidak berat. Persoalan-persoalan kehidupan adalah senda gurau belaka, jangan dianggap sebagai racun yang merusak dan melumpuhkan. Hidup ini bisa tampak indah sejauh mata tidak terfokus pada awan yang kelabu.
5. Bacalah potensi diri.
Dengan keterbukaan potensi diri yang baik maka akan tumbuh kepercayaan diri.
6. Berani mengambil risiko.
To hope is to risk pain. To try is to risk failure. But risk must be taken, because the greatest hazard in life is to risk nothing ( Leo FB). Seperti ungkapan Roosevelt : “The only thing we have to fear is fear it self”. Jangan jadi penakut !!!
7. Bersikaplah realistis.
Hidup harus dijalani dengan apa adanya sesuai kemampuan diri jangan terlalu ingin melebihi
orang lain dengan cara yang tidak baik. Jalani dengan doa dan usaha maka akan memperoleh yang terbaik.
8. Jadikan keresahan sebagai kawan.
Banyak peristiwa atau saat-saat dalam hidup yang membuat cemas / gelisah yang dapat
menimbulkan krisis kepercayaan diri. Ingatlah rasa cemas dan gelisah adalah “kawan” yaitu
desakan untuk beradaptasi dan berubah. Gunakan energi, kecerdasan, kewaspadaan daripada membuangnya hanya untuk kecemasan yang berlebihan. Lebih baik hadapi tantangan secara tegas dan berkesinambungan.
9. Tingkatkan iman kepada Tuhan Yang Maha kuasa.
Rasa percaya diri yang kokoh harus dibangun di atas fondasi yang kuat yaitu keimanan. Dan
belajar bersyukur dalam segala keadaan. Hati yang penuh dengan ucapan syukur akan
membuat hidup lebih ringan, pikiran lebih jernih dan perasaan lebih nyaman sehingga
mengendalikan perasaan bukan lagi beban yang berat.
Man Jadda wa jada, barangsiapa bersungguh-sungguh, maka dapatlah ia.
Dalam firman Allah Surat Ar rad ayat 11 ditegaskan : ” Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri ”.
Dari Alqur’an dan hadist tersirat bahwa pewujudan keadaan yang membuahkan hasil adalah kemampuan manusia berpikir untuk meyakinkan dirinya yang terbaik sehingga dapat mewujudkan cita-cita, tentunya sebagai kemurahan Allah SWT. Berarti manusia tidak boleh mudah menyerah dengan tantangan, hambatan dan kesulitan hidup dan harus dijalani dengan rasa optimis.
Memang sifat manusia yang tidak tetap adalah cepat mengharap kebaikan namun cemas bila menghadapi kerugian.
Dalam firman Allah Surat An Anfaal ayat 74 dikatakan bahwa :
“Orang-orang yang beriman, orang-orang berhijrah, orang-orang berjihad pada jalan Allah, orang-orang yang memberikan tempat perlindungan dan pertolongan, mereka itulah orang-orang yang sebenarnya beriman, mereka memperoleh ampunan dan rezeki yang mulia”.
(sebagaimana dikutip dari blognya kak parlin)
0 komentar:
Posting Komentar